ABS Beri Bantuan Pembuatan Tungku Pembakaran Sampah di Kota Cimahi
PADA masa reses tepatnya pada tanggal 12-14 Mei 2017 Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Agung Budi Santoso SH,MM, blusukan menyapa masyarakat di dapilnya, Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Dalam kesempatan itu, anggota Komisi V Dapil Jabar 1 DPR RI ini langsung terjun memberikan bantuan untuk warga RW 16 Kel Baros, Kec Cimahi Tengah Kota Cimahi untuk pembuatan Tungku pembakaran sampah.
Bicara penanganan masalah sampah, selama ini banyak orang hanya membahas sebatas tempat pembuangan, penampungan atau daur ulang saja. Namun sebaliknya, jarang sekali yang benar-benar membahas tentang pemusnahan sampah itu sendiri. Banyak program dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah, khususnya di kota-kota besar. Namun penanganan yang dilakukan terhadap sampah selama ini, hanya sebatas ditampung saja. Sedangkan prosesnya, diperlukan program khusus, mengingat mahalnya alat pemusnah sampah yang hendak digunakan.
Pak Agung pun berpikir, untuk memusnahkan barang-barang tak berguna saja diperlukan mesin khusus yang diimpor dari luar negeri, dan tentu saja harganya tidak murah. Dengan mahalnya biaya penanganan sampah, bukan berarti masalah tak bisa diatasi.
Adalah Pak Salikun yang selama ini bergelut di bidang pembuatan alat pemusnah sampah. Dari perjalanannya membuat alat tersebut, pensiunan Polisi asal Mojokerto ini kerap menerima kritikan, cacian, bahkan juga sempat dicekal penggunaan alat yang dibuatnya. Alasannya, alat yang dibuatnya tersebut berbahaya bagi lingkungan.
Pemerintah sendiri sebenarnya sudah memiliki standar tersendiri untuk menangani masalah sampah. Termasuk mendatangkan peralatan canggih dari luar negeri, seharga ratusan juta. Bila dibandingkan dengan alat buatan Salikun memang jauh berbeda, karena alat yang disebut tungku tersebut dibuat secara permanen, sederhana dan nyaris tidak membutuhkan daya apapun untuk menjalankannya. Namun dari kesederhanaan dan prinsip efisiensi yang digunakan pada tungku tersebut, justru inilah yang dinamakan canggih. Sekali dibuat, dijalankan, dapat melakukan proses selamanya, bahkan perawatan juga dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Kesederhanaan dan efisiensi pada tungku Salikun ternyata juga menarik perhatian beberapa orang dari luar negeri, termasuk dosen serta profesor yang ingin mempelajarinya. Mereka kebanyakan kagum dengan tungku tersebut dan terinspirasi untuk menyempurnakannya.
Oleh karena itu pada tanggal 16 Mei 2017 memulai pengerjaan Tungku Salikun untuk pembakaran sampah dengan menerapkan inovasi Salikun, diharapkan masyarakat sekitar dalam membuang sampah tidak sembarangan lagi. Pengerjaan Tungku Salikun Alhamdulillah telah selesai tanggal 21 Mei 2017, kemudian diresmikan pada tanggal 29 Mei 2017 oleh Pak H. Agung Budi Santoso, SH. MM
Inovasi Salikun adalah nama salikunya itu sendiri merupakan penemu metode pengolahan sampah secara dibakar dan hasilnya yang keluar merupakan abu sisa pembakaran dan bisa menjadi pupuk untuk tanaman, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk dijadikan pupuk tanaman di halamannya masing-masing.
Inovasi itu, menurut Pak Agung Budi Santoso, baru pertama kali ada di Kota Cimahi bila bermanfaat bisa dipakai oleh masyarakat Cimahi lainnya
Komentar