ABS:Ikut Awasi Proses Pemeliharaan Jembatan Barelang
Menurut Pak Agung Budi Santoso (ABS) Anggota Komisi V DPR RI, dalam kunjungan kerja spesifik (Kunspek) Komisi V di Jembatan bentang panjang Barelang yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Galang Baru perlu pemeliharaan yang maksimal.
Apabila terjadi kasus-kasus yang bersifat spesifik lanjut ABS, yang
berkaitan dengan permasalahan dalam ruang lingkup dan tugas Komisi V DPR RI,
maka Komisi V DPR RI dapat melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik, baik ke
daerah maupun ke luar negeri dalam rangka mendapatkan masukan/informasi
langsung mengenai permasalahan yang
terjadi dan mencari solusi penyelesaian terhadap permasalahan tersebut.
Kunjungan Kerja Spesifik ini dilakukan
dalam masa sidang yang hasilnya dilaporkan dalam Rapat Intern Komisi I DPR RI
untuk ditindaklanjuti atau disampaikan kepada Mitra Kerja komisi I DPR RI
terkait.
Tim Kunspek Komisi V DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi V Anton
Sukartono (F-Demokrat) meninjau jembatan Barelang, Batam, Provinsi Kepulauan
Riau, Rabu (22/11/2017).
Sudah 20 tahun dibangun
jembatan ini tidak ada pemeliharaannya, untuk itu Komisi V DPR datang ke
sini untuk melihat bagaimana proses pemeliharaannya. "Alhamdulillah
ternyata memang sedang dikerjakan, anggarannya sebesar 34 miliar dan pada
Desember mendatang tahap pertama sudah selesai dan nanti ada tahap kedua. Kalau
semuanya sudah dirawat kita akan jadikan sebagai acuan,"ungkap Anton saat
dialog dengan Direktur Jembatan dari Kementerian PUPR.
Pimpinan Komisi V dari Fraksi Partai Demokrat ini menambahkan, jembatan cable stayed jika tidak dirawat pasti adavetiknya atau lelahnya. Jembatan Barelang jangan sampai roboh seperti di Kutai, saya tidak mau itu terjadi. "Sekarang kita belajar baik-baik disini melihat juga dan kita juga sudah mengirim tenaga ahli kita ke luar untuk belajar dan kita terapkan di sini" kata Anton.
Di tempat
yang sama Iwan Zakarsih selaku Direktur Jembatan dari Kementrian PUPR memohon
dukungan DPR untuk dialokasikan anggaran pemeliharaan jembatan. "Ini
pemeliharaan tahap pertama dan baru kami cek stackcable itu
kabel penggantungnya ada yang erupsi, ada yang tersambar petir, ada yang kendor
bahkan harus sudah ada yang harus diganti," katanya.
Menurutnya, tahap
pembelajaran perawatan juga harus dilakukan ke Malaysia, Korea, Jepang dan
negara lain untuk memelihara jembatan karena Jembatan Barelang ini terbatas
pengalaman. "Kita bangga dengan karya anak bangsa tetapi kebanggaan tidak
cukup pada saat membangun tetapi juga pada saat operasional," tutupnya.
(rief,mp)
Sumber : DPR RI
Komentar