ABS: AHY Next Leader Bangsa Indonesia
#demokratS14P!
Menurut ABS, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan Pemimpin masa depan (Next LeaderI) Bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan sikap beliau, visi dan misi yang jauh ke depan.
Pidato AHY diantaranya adalah: 1, pemotongan pajak, biar berdampak pada pengusaha atau menengah ke atas 2. Soal daya beli 60 jt orang miskin 3. Soal kesempatan pada kesetaraan perempuan 4. Kesempatan pada generasi milineal. Partai demokrat partainya perempuan dan milineal
Berikut paparan pemikiran AHY agar Indonesia jauh lebih baik:
Untuk mewujudkan Indonesia yang jauh lebih
baik itu, Partai Demokrat berpendapat, ada 5 Sasaran Besar yang harus dicapai
oleh negara dan pemerintahan kita.
Sasaran Besar itu adalah:
1) Lapangan pekerjaan tersedia lebih
banyak.
2) Pendapatan dan daya beli masyarakat
lebih tinggi.
3) Kemiskinan makin berkurang.
4) Hubungan antara negara dan rakyat, serta
kerukunan sosial lebih baik.
5) Keadilan, kebebasan dan keamanan lebih
baik.
Untuk mencapai 5 Sasaran Besar tersebut,
ada 9 Strategi yang harus dijalankan.
Pertama, dilakukan pengurangan dan pelonggaran
pajak.
Dalam keadaan pertumbuhan ekonomi yang
melambat, dan sektor riil yang belum sepenuhnya pulih, Partai Demokrat
berpendapat bahwa diperlukan pengurangan dan pelonggaran pajak, bukan
sebaliknya “penggenjotan pajak”. Di sini, termasuk diberikannya insentif fiskal
bagi yang sangat memerlukan, khususnya kepada dunia bisnis yang menciptakan
lapangan kerja yang sangat banyak; yang meningkatkan ekspor yang sangat
signifikan; dan yang menciptakan investasi besar-besaran.
Pada saatnya, melalui kebijakan tax cut
dalam arti luas ini, diharapkan sektor riil dan investasi akan makin bergerak,
ekspor kita akan makin kompetitif, lapangan pekerjaan tersedia makin banyak,
pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat akan meningkat, dan akhirnya
ekonomi akan tumbuh lebih tinggi.
Saya berpendapat bahwa tax reforms harus
segera dilakukan. Reformasi perpajakan yang membawa kebaikan bagi negara, dunia
usaha dan rakyat.
Strategi kedua, melanjutkan pembangunan
infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan
oleh pemerintahan sekarang ini harus terus dilanjutkan. Bukan hanya pada sektor
pekerjaan umum dan perhubungan, tetapi mencakup semua sektor. Bukan hanya yang
berskala besar, tetapi juga yang berskala menengah dan kecil. Bukan hanya
dilakukan oleh BUMN-BUMN, tetapi juga oleh swasta. Dan juga bukan hanya
menggunakan dana APBN, tetapi juga dana swasta.
Kebijakan ini diharapkan akan membuka
lapangan pekerjaan dalam jumlah yang besar, sehingga akhirnya bisa meningkatkan
pendapatan dan daya beli masyarakat. Saya berpendapat, infrastruktur di
pedesaan juga perlu terus dibangun dan bahkan ditingkatkan, agar ekonomi rakyat
makin bergerak, serta kemiskinan dan ketimpangan makin berkurang.
Strategi ketiga, mengembangkan UMKM dan
kewirausahaan.
UMKM dan kewirausahaan dalam arti
“entrepreneurship” dan “technopreneurship”, perlu dikembangkan secara
besar-besaran. Gerakan ini akan membuka lapangan pekerjaan yang luas, dan
akhirnya, juga akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Kita
tahu, era “ekonomi baru” ditandai dengan berkembangnya teknologi digital dan
banyaknya jenis pekerjaan lama yang digantikan dengan pekerjaan baru. Misalnya,
berkembangnya “online business” dan juga “online jobs”. Pengembangan UMKM dan
kewirausahaan juga harus disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan bisnis
tipe baru ini. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang tepat,
sehingga akibat pergeseran lapangan pekerjaan ini, tidak terlalu banyak yang
menjadi korban. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus bekerja sama dengan
dunia usaha dalam pengembangan UMKM dan kewirausahaan ini.
Strategi keempat, menaikkan gaji pegawai,
upah buruh, dan pendapatan masyarakat secara umum.
Dalam kurun waktu 5 tahun pasca Pemilu
2019, gaji pegawai, termasuk gaji PNS (ASN), guru, anggota TNI dan Polri, serta
upah buruh harus dinaikkan sehingga mereka memiliki daya beli yang lebih
tinggi. Golongan menengah dan atas memang tidak memiliki persoalan dengan
penghasilan dan daya beli, namun golongan bawah, yang jumlahnya lebih dari 60
juta, saat ini memiliki kesulitan dalam penghasilan dan daya beli mereka untuk
mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Dengan kebijakan pengurangan dan
pelonggaran pajak, perusahaan-perusahaan diharapkan mampu meningkatkan upah buruh,
sehingga penghasilan buruh menjadi lebih layak lagi. Peningkatan upah buruh
tentu harus disertai dengan peningkatan produktivitas mereka, sehingga bisa
meningkatkan daya saing perusahaan dan perekonomian kita.
Di tahun-tahun mendatang, perekonomian global
dan nasional diperkirakan akan makin tumbuh. Termasuk akan ada kenaikan
harga-harga barang dan jasa. Rakyat tentu akan menderita jika penghasilan dan
daya beli mereka tidak naik.
Strategi kelima, meningkatkan program
penanggulangan kemiskinan.
Program-program bantuan kepada kaum miskin
dan kurang mampu harus ditingkatkan, melalui bantuan pendidikan, bantuan
kesehatan, bantuan sosial, serta bantuan-bantuan lainnya. Dengan demikian
mereka dapat hidup lebih layak. Hal ini juga akan mendatangkan rasa keadilan,
sekaligus mencegah melebarnya jurang ketimpangan antara yang kaya dengan yang
miskin.
Ingat, pasar tidak sensitif terhadap
kemiskinan dan keadilan. Ekonomi yang kapitalistik dan termasuk paham Neolib,
memang tidak suka dengan subsidi. Pemerintahlah yang harus sensitif dan peduli.
Partai Demokrat menolak pandangan bahwa subsidi untuk membantu rakyat itu
salah. Tentu subsidi yang dimaksud haruslah tepat sasaran dan dalam batas
kemampuan fiskal yang tersedia.
Strategi keenam, meningkatkan dan memperluas
layanan kesehatan dan pendidikan.
Akses kesehatan dan pendidikan yang sudah
dimulai sejak pemerintahan Presiden SBY diantaranya program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), program beasiswa baik dalam maupun luar negeri, seperti program
Bidik Misi dan LPDP, pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendidikan dan
kesehatan, program BPJS, serta peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga
kesehatan perlu ditingkatkan. Program-program ini terbukti meningkatkan
kesejahteraan rakyat, utamanya kaum miskin dan golongan tidak mampu. Kita ingin
siapapun, dimanapun, dengan latar belakang apapun punya kesempatan yang sama
untuk maju dan berkembang.
Di sini, saya memberikan perhatian khusus
kepada kaum perempuan Indonesia. Kita semua sepakat bahwa perempuan adalah
tiang negara. Maknanya, kaum perempuan memiliki peran kunci dalam kemajuan
bangsa, hari ini dan seterusnya. Saat ini, kita melihat semakin banyak
perempuan Indonesia yang sukses dan memegang peranan penting, baik dalam
pemerintahan dan parlemen, sebagai profesional, akademisi, pebisnis, diplomat, prajurit
TNI dan Polri, aktivis, maupun profesi-profesi lainnya. Lebih dari itu,
perempuan-perempuan Indonesia juga sangat berperan dalam melahirkan dan
mempersiapkan generasi penerus bangsa yang unggul, sehat dan berkualitas.
Karena itu, negara harus memprioritaskan kaum perempuan untuk mendapatkan akses
dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan yang terbaik.
Strategi ketujuh, meningkatkan kerukunan
antar sesama elemen masyarakat, serta meningkatkan hubungan yang baik dan
kemitraan antara negara dan masyarakat.
Hubungan antara negara dan pemerintah
dengan masyarakat, termasuk Ormas dan LSM haruslah baik dan harmonis. Indonesia
tidak boleh menjadi “Police State”, dalam arti memiliki mentalitas dan mindset
yang hanya mengedepankan, dan terlalu mudah menjatuhkan hukuman dan sanksi.
Kerukunan dan hubungan baik antar sesama elemen masyarakat yang tergerus
tahun-tahun terakhir ini, harus dipulihkan dan bahkan diperkuat. Pemerintah
harus bisa mengayomi dan mempersatukan rakyatnya, jangan sebaliknya, justru memisahkan
mereka dengan narasi dan tagline apapun. Negara harus melindungi kaum
minoritas, tanpa menomor-duakan kaum mayoritas.
Strategi kedelapan, melanjutkan upaya
menjaga stabilitas politik dan keamanan publik, dengan tetap memberikan ruang
kebebasan yang bertanggung jawab.
Hadirnya pers yang independen, dengan
pemberitaan yang faktual, fair dan berimbang sangat diperlukan demi tegaknya
demokrasi. Kita punya pengalaman buruk di masa lalu, sejumlah rezim
pemerintahan jatuh karena dinilai berlebihan dalam penggunaan kekuasaan, tanpa
kontrol sosial yang memadai. Sungguhpun demikian, para pengguna kebebasan,
apakah pers dan media massa, politisi, civil society, maupun masyarakat luas,
tidak boleh melakukan praktik-praktik yang melampaui batas kepatutannya, seperti
menebar berita palsu (hoax), fitnah, black campaign, termasuk ujaran kebencian
(hate speech). Ini bertentangan dengan prinsip demokrasi Pancasila, dan hanya
akan memecah belah sesama anak bangsa.
Strategi kesembilan, melakukan penegakan
hukum secara tegas, adil dan bebas kepentingan politik.
Rasa keadilan adalah sesuatu yang bersifat
asasi, yang tidak boleh diabaikan apalagi dihilangkan. Dengan tetap
mengedepankan supremasi hukum dan “the rule of law”, harus dicegah penegakan
hukum yang tidak adil, apalagi sarat dengan kepentingan politik maupun
motif-motif lainnya.
Dalam rangkaian Pilkada tahun 2018 dan
Pemilu tahun 2019, negara harus menjadi contoh untuk menegakkan kejujuran dan
keadilan dalam kompetisi politik. Negara, pemerintah, serta BIN, Polri dan TNI
harus benar-benar netral, tidak berpihak dan independen.
Inilah saudara-saudara, 9 Strategi dan
langkah besar yang Partai Demokrat perjuangkan untuk dijalankan oleh pemimpin
dan penyelenggara negara di era pemerintahan mendatang.
Komentar