Adanya Perbedaan Pilihan Merupakan Hal yang Wajar
BANDUNG – Anggota MPR RI/DPR RI Fraksi Partai Demokrat Agung Budi Santoso mengatakan, masyarakat harus memiliki ketegasan dalam menyikapi pesta demokrasi baik Pemilihan Kepala Daerah maupun, Pemilihan Gubernur seperti yang sedang berlangsung saat ini, khususnya di Jawa Barat.
Menurutnya, di tahun politik ini alangkah baiknya jika, suatu perbedaan bisa menjadi sebuah warna yang mendukung kesuksesan serta mampu menyejahterakan masyarakat.
"Intinya. jangan sampai perbedaan ini dijadikan ajang saling menjatuhkan satu sama lain." kata
Agung usai Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara di Komplek Surapati Core di Jl. Surapati KOta Bandung, Minggu (3/6)
"Intinya. jangan sampai perbedaan ini dijadikan ajang saling menjatuhkan satu sama lain." kata
Agung usai Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara di Komplek Surapati Core di Jl. Surapati KOta Bandung, Minggu (3/6)
Agung menambahkan, apabila terjadi konflik saat berlangsungnya Pilkada yang diakibatkan oleh suatu perbedaan maka, akan berdampak pada program pembangunan di daerah yang sedang melaksanakan Pilkada.
Sebab, pada hakikatnya pembangunan itu untuk kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, dan bukan untuk golongan tertentu.
“Adanya perbedaan pilihan dalam pilkada merupakan hal yang wajar. Itu dinamika dalam berdemokrasi,” tuturnya.
Berbarengan dengan bulan ramadhan, Agung berharap, di tahun politik sekarang masyarakat meningkatkan konsentrasi dan toleransi di lingkungan masing-masing.
“Jadi, kita harus pahami dan amalkan azas kebhinekaan dalam perbedaan,” ucapnya.
Meskipun pada perhelatan Pilkada ini pilihan berbeda beda tapi, lanjut dia, setelah selesai berkompetisi sebaiknya kebersamaan yang telah terjalin sebelumnya dilanjutkan kembali. Agar, pembangunan daerah pun terus berjalan.
“Jangan sampai ketika piliannya kalah, malah mengganggu keberlangsungan pembangunan yang akan dijalankan,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Aspirasi Partai Demokrat, Iwan Setiawan menambahkan, betapa pentingnya semua pihak tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan dengan baik tanpa, menyisakan dendam sekecil apapun.
“Dalam demokrasi seperti sekarang ini, tentunya sangat riskan terjadi gesekan dimasyarakat. Makanya, harus menjaga silaturahmi supaya persatuan tetap terjalin utuh,” pungkasnya.
Komentar